Kajang, Sulawesi Selatan – Kemajuan teknologi dan perubahan sosial telah memicu keprihatinan akan kepunahan bahasa-bahasa tradisional di seluruh dunia. Di tengah keprihatinan ini, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristekdikti) telah membiayai proyek Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk mencegah kepunahan Bahasa Konjo melalui implementasi Modul Pembelajaran Multilingual Learning di SDN 351 Desa Tanah Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. PKM ini berlangsung dari Juli hingga Desember 2023.
Upaya preventif yang efektif untuk mengatasi ancaman kepunahan bahasa Konjo, salah satunya melalui implementasi pembelajaran multilingual learning yang mencakup bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Konjo di Sekolah Dasar.
Saiful sebagai ketua tim dari Unismuh Makassar menyatakan bahwa, “PKM ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat identitas budaya siswa dalam menjaga dan mempertahankan bahasa Konjo, sehingga bahasa daerah ini dapat terus berkembang dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Penerapan modul multilingual learning Inggris Indonesia dan Konjo di Sekolah Dasar dilakukan dengan pembelajaran terpadu, pembelajaran kontekstual, pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran berbasis proyek.”
Sebagai mitra dalam kegiatan PKM Muhammad Abbas menyatakan bahwa “Diharapkan dalam praktiknya, pelajar-pelajar ini akan menggunakan Bahasa Konjo dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga memiliki kemampuan yang fasih dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tanah Towa adalah desa wisata budaya yang sangat terkenal dan mendunia sehingga dibutuhkan generasi muda bisa menguasai bahasa Asing atau Bahasa Inggris dimana banyaknya wisatawan mancanegara yang mendatangi kawasan adat ini.
Ia menuturkan ucapan terima kasih kepada TIM Unismuh Makassar dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristekdikti) atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Terima kasih kepada mereka atas upaya bersama dalam melestarikan Bahasa Konjo dan budaya Suku Adat Tanah Towa Kajang.