Takalar, 25 September 2025 – Sebuah kegiatan inovatif mewarnai pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN-Dik) mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar di Kabupaten Takalar. Melalui program Students Preunership, mahasiswa menyelenggarakan Workshop Inovasi Pembentukan Karakter Anti-Bullying dan Jiwa Wirausaha Siswa di Aula SDN 73 Bontorita 1, Kecamatan Galesong, Kamis (25/9).
Acara ini dihadiri oleh Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Galesong, Kepala Sekolah, guru-guru, orang tua siswa, serta 24 mahasiswa peserta KKN-Dik. Turut hadir pula dosen pembimbing Dr. Tasrif Akib, Abdan Syakur, M.Pd., dan Dr. Sirajuddin.
Dalam kegiatan tersebut, Dr. Sirajuddin tampil sebagai narasumber utama. Ia menegaskan bahwa pembentukan karakter anti-bullying dapat dikolaborasikan dengan penanaman jiwa wirausaha pada siswa. “Produk hasil wirausaha siswa selain diberi merek sendiri, juga dapat disematkan kalimat-kalimat anti-bullying pada kemasannya. Ini menjadi sarana kampanye yang efektif, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di masyarakat luas,” ungkapnya.
Gagasan kreatif tersebut mendapat apresiasi tinggi dari pihak sekolah, guru, hingga orang tua siswa. Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Galesong menilai kegiatan ini bukan hanya mendukung penguatan karakter siswa, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan masyarakat berbasis sekolah. “Kolaborasi pendidikan karakter dan wirausaha adalah langkah strategis untuk membentuk generasi berdaya saing dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Workshop ini dirancang tidak sekadar sebagai sesi penyuluhan, melainkan juga praktik langsung. Siswa diajak berkreasi menghasilkan produk sederhana, kemudian belajar memberi merek dan pesan kampanye anti-bullying pada setiap kemasan. Cara ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa menolak perundungan bisa dilakukan melalui media kreatif yang menyenangkan.
Kegiatan KKN-Dik sendiri merupakan salah satu mata kuliah wajib di FKIP Unismuh Makassar. Program ini menuntut mahasiswa untuk mengimplementasikan teori pendidikan yang diperoleh di kampus dalam bentuk pengabdian nyata di sekolah maupun masyarakat. Di SDN 73 Bontorita 1, mahasiswa KKN-Dik fokus pada penguatan karakter, peningkatan literasi, serta pengembangan potensi kewirausahaan berbasis siswa.
Kepala SDN 73 Bontorita 1 mengungkapkan rasa terima kasih atas program yang digagas mahasiswa. “Kami sangat terbantu dengan adanya inovasi dari mahasiswa KKN-Dik. Anak-anak kami bukan hanya belajar menolak perundungan, tetapi juga dikenalkan dengan keterampilan wirausaha sejak dini,” ucapnya.
Selain menjadi wadah pendidikan karakter, kegiatan ini dipandang sebagai pintu masuk untuk menumbuhkan budaya wirausaha di lingkungan sekolah dasar. Produk siswa yang berlabel pesan anti-bullying diharapkan dapat menjadi contoh nyata bahwa edukasi bisa dikemas kreatif, praktis, dan berdampak sosial.
Dengan berakhirnya workshop ini, mahasiswa KKN-Dik FKIP Unismuh Makassar meninggalkan pesan kuat bahwa pendidikan sejati bukan hanya soal akademik, melainkan juga membentuk karakter dan keterampilan hidup. Integrasi nilai anti-bullying dan jiwa kewirausahaan menjadi bukti nyata bahwa sekolah dasar bisa menjadi ruang awal lahirnya generasi yang berkarakter, kreatif, dan siap berdaya saing di masa depan.