Pangkep, 07 Oktober 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam di Desa Bulu Cindea, Tim PDB dari Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu Dr. Rahmi, S.Pi, M.Si dan dr. Juliani Ibrahim, M.Sc., Ph.D, Asriyanti Sharif SP, M.Si. yang kolaborasi dengan tim Universitas Muhammadiyah Pare-pare, Fitri Indahyani, S.Pi, M.Si, menyerahkan peralatan teknologi Geo Membran kepada lima kelompok tani garam kelompok petani garam Kayu bau, kelompok Sangkabintung, kelompok Adil Makmur, kelompok Amanah Mandiri dan kelompok petani garam Biringkassi.

PENGEMBANGAN KELOMPOK MELALUI BANTUAN GEO-MEMBRAN BAGI 5 KELOMPOK PETAMBAK GARAM DI DESA BULU CINDEA
PENGEMBANGAN KELOMPOK MELALUI BANTUAN GEO-MEMBRAN BAGI 5 KELOMPOK PETAMBAK GARAM DI DESA BULU CINDEA

Bantuan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Desa Binaan yang bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui inovasi teknologi.

Penyerahan peralatan dilakukan secara langsung kepada kelompok tani dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses pembuatan garam. Teknologi Geo Membran memungkinkan petani garam untuk memproduksi garam dengan kualitas yang lebih baik serta mempercepat waktu pengeringan, yang sebelumnya bergantung pada cuaca.

Ketua Tim PDB Universitas Muhammadiyah Makassar menjelaskan, “Penggunaan teknologi Geo Membran ini diharapkan dapat menjadi solusi atas berbagai kendala yang dihadapi para petani garam, terutama dalam hal pengendalian cuaca yang sering kali menghambat proses produksi.

Dengan teknologi ini, kelompok tani dapat menghasilkan garam dengan kadar kemurnian yang lebih tinggi, sehingga memiliki daya saing di pasar.” Kelompok tani di Desa Bulu Cindea menyambut baik inisiatif ini dan merasa optimis bahwa teknologi ini akan membantu meningkatkan pendapatan mereka.

Selain bantuan teknologi, tim PDB juga memberikan pendampingan teknis untuk memastikan petani memahami cara penggunaan alat secara efektif. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan Desa Bulu Cindea dapat menjadi salah satu sentra produksi garam berkualitas di Sulawesi Selatan, serta mampu memenuhi permintaan pasar lokal dan nasional.

Langkah ini juga merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui pengelolaan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *